Derap Yang Menjauh
Kaukah itu purnama?
Timbul tenggelam dalam awan kelam
Menaungi jalan-jalan sepi di penghujung hari
Pelita bergeming di tepinya
Menyimak derap langkah yang kian menjauh
Cahayamu jangan kau sembunyikan!
Sedang malam terus merambat
Dan sunyi terus mendekap
Mendekap hati yang lebih pekat dari kapas tebal yang membalutmu itu
Namun langkahku tegar menderap
Kaukah itu purnama?
Simpan jejak langkahmu itu!
Cukup dirimu dan mereka yang tahu
Mereka, kerlap-kerlip lampu kota yang kutinggalkan
Mengambang bagai kunang-kunang
Dan bila ia datang menanyakanku
Katakan bahwa aku pergi melepas masa lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar